https://designerscraps.com

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mencatat sejarah baru di Eropa sepanjang 2024, melampaui kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Berdasarkan laporan terbaru lembaga think tank Ember, PLTS menyumbang 11 persen dari total produksi listrik Uni Eropa, sedangkan batu bara hanya berkontribusi 10 persen. Sementara itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tetap mendominasi dengan 16 persen dari bauran energi.

“Ini adalah tonggak sejarah besar. Batu bara, meskipun menjadi metode tertua untuk menghasilkan listrik, juga merupakan salah satu yang paling mencemari. Sementara itu, energi surya kini menjadi bintang baru,” ujar Beatrice Petrovich, salah satu penulis laporan tersebut, seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu (22/1/2025).

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa puncak penggunaan batu bara di sektor energi Uni Eropa terjadi pada 2003. Sejak saat itu, penggunaan batu bara telah menurun drastis hingga 68 persen.

Lonjakan Energi Terbarukan di Uni Eropa

Seiring dengan penurunan pembakaran batu bara, energi terbarukan menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada 2024, gabungan energi angin dan surya menyumbang 29 persen dari total produksi listrik di Uni Eropa. Selain itu, energi hidro dan nuklir juga mengalami pemulihan signifikan dari posisi terendahnya pada 2022.

Laporan tersebut mengaitkan peningkatan produksi listrik dari PLTS dengan lonjakan pemasangan panel surya baru, meskipun Eropa mendapatkan sinar matahari lebih sedikit dibandingkan tahun 2023. “Kabar baiknya adalah pembangunan PLTS yang masif berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” kata Jenny Chase, analis tenaga surya dari BloombergNEF.

Penurunan Pangsa Batu Bara dan Gas

Data menunjukkan, pangsa penggunaan batu bara menurun di 16 dari 17 negara Uni Eropa yang masih menggunakannya pada 2024. Energi gas juga mengalami tren penurunan, dengan angka penurunan tercatat di 14 dari 26 negara pengguna tenaga gas. Hal ini terjadi meskipun ada sedikit peningkatan permintaan listrik setelah dua tahun penurunan tajam akibat dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Sebagai respons terhadap krisis energi, Uni Eropa telah meluncurkan sejumlah langkah, termasuk menghemat konsumsi energi, mencari pemasok bahan bakar fosil baru, serta mempercepat transisi ke energi bersih.

Kapasitas PLTS Uni Eropa Terus Bertumbuh

Menurut laporan tersebut, kapasitas PLTS terpasang di Uni Eropa pada 2024 mencapai 338 GW. Uni Eropa diproyeksikan mampu mencapai target kapasitas 400 GW pada 2025. Jika pertumbuhan tahunan saat ini terus berlanjut, kapasitas terpasang PLTS di Eropa bahkan bisa melesat hingga 750 GW pada 2030.

Gregory Nemet, seorang peneliti energi dari University of Wisconsin-Madison, menyebut bahwa kebijakan dan pasar Eropa memberikan ruang besar bagi energi terbarukan untuk menggantikan peran batu bara dan gas. “Eropa telah memanfaatkan keunggulan energi terbarukan dalam hal keterjangkauan, keamanan energi, dan udara bersih,” ungkapnya.

Dengan perkembangan ini, Uni Eropa menunjukkan komitmennya sebagai pelopor dalam transisi energi global. Pencapaian ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi benua tersebut, tetapi juga mempertegas bahwa energi terbarukan adalah masa depan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *