Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengakselerasi tercapainya swasembada pangan nasional, khususnya di Provinsi Jawa Timur, melalui pembangunan infrastruktur pengairan yang masif. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Jatim 2025–2030 dan RKPD 2026 di Surabaya, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan keselarasan program kementeriannya dengan agenda nasional dalam RPJMN 2025–2029, terutama dalam mendukung sektor pertanian melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi.

Untuk mendukung Asta Cita Swasembada Pangan tahun 2025, Kementerian PU menggandeng Kementerian Pertanian dalam perluasan areal tanam sebesar 2 juta hektare lebih. Kerja sama ini turut diwujudkan melalui nota kesepahaman yang mencakup penyediaan alat pertanian dan pelaksanaan pompanisasi di area irigasi yang telah ditingkatkan kualitasnya. Dody menyebut bahwa kolaborasi antarkementerian dituangkan dalam buku panduan sinkronisasi program, sebagai langkah terstruktur menuju pertanian berkelanjutan.

Saat ini, tantangan terbesar datang dari rusaknya lebih dari separuh jaringan irigasi di seluruh Indonesia. Padahal, alokasi anggaran baru menyentuh 37,9 persen dari kebutuhan pemeliharaan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Inpres Nomor 2 Tahun 2025 menjadi dasar hukum kuat bagi Kementerian PU untuk turut campur langsung dalam pembangunan serta perbaikan irigasi, termasuk yang semula menjadi ranah pemerintah daerah.

Di Jawa Timur, delapan bendungan telah berhasil dibangun dan kini menyuplai air ke hampir 35 ribu hektare sawah. Rehabilitasi jaringan irigasi pun telah dilakukan di delapan daerah irigasi seluas hampir 15 ribu hektare. Kementerian PU menekankan bahwa penentuan lokasi intervensi dilakukan dengan selektif, berdasarkan kesiapan lahan, ketersediaan dokumen teknis, hingga dampak terhadap peningkatan indeks pertanaman. Sinergi pusat dan daerah diharapkan mampu mempercepat langkah menuju ketahanan pangan yang merata.