Polisi sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan kekerasan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial S (25) oleh majikannya yang terjadi di Pulogadung, Jakarta Timur. Majikan yang terlibat telah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa mereka sudah mengirimkan panggilan pertama kepada majikan pada hari Senin (24/3/2025), namun majikan tidak hadir dengan alasan yang dapat diterima.

“Kami sudah mengirimkan panggilan kedua kepada terduga pelaku untuk dimintai keterangan di hadapan penyidik,” ujar Nicolas, sebagaimana dilaporkan oleh Antara pada Selasa (25/3/2025).

Nicolas juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan dan menyita beberapa barang bukti dari lokasi kejadian, seperti rekaman CCTV.

“Di lokasi kejadian, kami telah mengamankan barang bukti berupa CCTV dan satu saksi yang melihat langsung bahwa korban mengalami penganiayaan oleh majikannya,” jelasnya.

Saat ini, diketahui bahwa korban telah kembali ke kampung halamannya di Banyumas. Polres Metro Jakarta Timur juga tengah berkoordinasi dengan Polres Banyumas untuk menangani kasus ini.

Nicolas menyatakan, kejadian ini terungkap ketika korban pulang ke Banyumas dan keluarganya merasa curiga karena kondisi tubuhnya yang penuh dengan luka lebam. Keluarga dan tetangga kemudian melaporkan hal tersebut, yang kemudian viral di media sosial dan menjadi perhatian publik.

Dikabarkan, korban mulai bekerja sebagai ART di sebuah keluarga di Jakarta sejak November 2024. Pada Selasa (18/3), keluarga korban mendapat kabar bahwa mereka harus membayar uang tebusan sebesar Rp 5 juta agar korban bisa pulang. Keluarga korban kemudian melaporkan hal ini kepada kepala desa, yang dilanjutkan ke Polsek Somagede. Saat keluarga sampai di rumah majikan, mereka menemukan korban dalam kondisi terluka parah.