Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, mengakui bahwa ia menerima banyak aspirasi dari masyarakat, terutama terkait dengan kondisi infrastruktur jalan yang masih memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Menurut Ardiansyah, perbaikan jalan menjadi salah satu permintaan utama masyarakat. Saat ini, baru sekitar 30 persen dari total jalan di Kutim yang dapat dikategorikan sebagai jalan mantap, sementara sisanya masih membutuhkan penanganan yang lebih maksimal.

Pernyataan tersebut disampaikan Ardiansyah saat menutup kegiatan Safari Syawal 1445 Hijriah, atau yang lebih dikenal dengan Safari Halalbihalal, yang mencakup tiga kecamatan di Kutim: Kongbeng, Wahau, dan Telen. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ardiansyah menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun Kutai Timur, baik dari masyarakat maupun pihak ketiga, untuk terus mendorong pembangunan di wilayah ini.

Bupati juga mengungkapkan komitmen Pemkab Kutim untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dengan memperhatikan karakteristik tanah di daerah tersebut. Menurutnya, jenis material yang digunakan untuk pembangunan jalan harus disesuaikan dengan kondisi tanah yang cenderung labil. Jalan cor beton, yang memiliki ketebalan sekitar 30 hingga 40 cm, dianggap lebih cocok dibandingkan aspal hotmix karena lebih tahan terhadap pergerakan tanah.

Dengan adanya perbaikan infrastruktur yang tepat sasaran dan berkelanjutan, Bupati berharap mobilitas warga akan semakin lancar. Hal ini akan mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten Kutim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.