Menatap 5 Tahun ke Depan: Visi Kemendikdasmen untuk Pendidikan Indonesia
Pendidikan yang berkualitas adalah hak setiap warga negara, dan inilah yang menjadi landasan visi yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) Indonesia. Dengan mengusung visi “Pendidikan Bermutu Untuk Semua,” Kemdikdasmen berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak sepanjang hidup mereka.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa visi pendidikan yang berbasis pada prinsip “Education for All” ini berupaya mengatasi kesenjangan dalam akses pendidikan. “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan, dan kami ingin memastikan bahwa kesempatan ini dapat dirasakan oleh anak-anak dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi,” ujarnya dalam sebuah wawancara pada 18 Desember 2024.
Menurut Mu’ti, Indonesia sudah mencapai Angka Partisipasi Kasar (APK) hampir 100 persen pada jenjang pendidikan dasar. Namun, tantangan besar masih ada pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan angka putus sekolah yang cukup tinggi. Bahkan, sekitar 4 juta anak di Indonesia diperkirakan tidak menyelesaikan pendidikan di kedua jenjang tersebut. Oleh karena itu, Kemendikdasmen fokus untuk meningkatkan akses pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi agar angka lama usia sekolah dapat meningkat.
Untuk mewujudkan tujuan ini, Kemendikdasmen mempersiapkan berbagai program, salah satunya adalah Program Relawan Pendidikan. Program ini bertujuan untuk membawa pendidikan langsung ke anak-anak yang belum terjangkau oleh sekolah formal. “Kami akan melibatkan relawan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, lulusan baru, dan anak muda, untuk membantu menyediakan akses pendidikan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau,” kata Mu’ti.
Selain itu, Kemendikdasmen juga akan memperkuat peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat, termasuk anak-anak difabel. Program ini bertujuan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan, dengan mendatangi rumah-rumah anak difabel agar mereka tetap bisa belajar dengan nyaman.
Kemendikdasmen juga berencana untuk menghidupkan kembali Direktorat Pendidikan Informal dan Nonformal, yang akan bekerja sama dengan kementerian lain, seperti Kementerian Desa, dalam program “Satu Desa Satu PAUD” untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas di pedesaan. Selain itu, dukungan dari organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga akan dimanfaatkan untuk memperkuat program-program pendidikan yang sudah ada.
Program Indonesia Pintar (PIP) juga akan tetap diluncurkan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan. Bantuan ini diharapkan bisa mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi seluruh anak bangsa untuk meraih pendidikan yang lebih baik.
Dengan berbagai upaya tersebut, Kemendikdasmen berharap dapat mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia. “Ini adalah partisipasi semesta, melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk memastikan pendidikan berkualitas dapat dijangkau oleh semua,” tutup Mu’ti. Visi ini diharapkan dapat menciptakan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.