Pada 23 Desember 2024, Aceh memperingati dua dekade sejak terjadinya bencana tsunami yang melanda pada 26 Desember 2004. Tsunami yang memporak-porandakan sebagian besar pesisir Aceh meninggalkan luka mendalam. Namun, dalam peringatan kali ini, banyak pihak menyoroti pentingnya sektor pendidikan dalam mengembalikan semangat dan kebangkitan provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia ini. Pemerintah daerah dan berbagai lembaga sosial mengakui bahwa pendidikan adalah faktor utama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi Aceh pasca bencana.

Setelah tsunami, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) bekerja keras untuk membangun kembali infrastruktur pendidikan yang hancur. Ribuan sekolah yang rusak dibangun kembali, dan ribuan guru dilatih untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik. Selain itu, sejumlah program beasiswa dan pelatihan juga diperkenalkan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dan pemuda Aceh untuk melanjutkan pendidikan mereka, baik di dalam maupun luar negeri.

Sektor pendidikan telah terbukti menjadi kunci dalam membentuk generasi muda Aceh yang tangguh. Banyak anak-anak yang selamat dari bencana tsunami kini tumbuh menjadi pemimpin masa depan. Program pendidikan yang berfokus pada keterampilan praktis dan keahlian di bidang teknologi, pertanian, serta manajemen bencana telah membuka peluang besar bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Generasi muda Aceh kini memiliki lebih banyak pilihan untuk meraih cita-cita dan memperbaiki kondisi ekonomi daerah mereka.

Meskipun sudah banyak kemajuan yang dicapai, pemerintah Aceh dan berbagai organisasi terkait berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah. Mereka menyadari bahwa pendidikan yang berkualitas akan menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan mandiri. Sebagai bagian dari peringatan 20 tahun tsunami, sejumlah program pendidikan baru dan inovasi dalam sistem pembelajaran akan diluncurkan untuk mendukung pembangunan Aceh yang lebih berkelanjutan.