Pembangunan Infrastruktur Perlu Diarahkan Untuk Ketahanan Pangan
Pada 26 September 2024, Center for Infrastructure Policy Studies (CIPS) menegaskan pentingnya mengarahkan pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Tantangan global seperti perubahan iklim, krisis energi, dan disrupsi rantai pasokan mengharuskan Indonesia untuk memprioritaskan investasi infrastruktur yang berfokus pada sektor pertanian dan distribusi pangan.
Infrastruktur Penunjang Sektor Pertanian
Menurut CIPS, pembangunan infrastruktur yang berfokus pada sektor pertanian, seperti irigasi modern, gudang penyimpanan hasil panen yang efisien, serta teknologi pertanian berbasis data, akan membantu meningkatkan produktivitas pangan. Ketersediaan air dan akses transportasi yang baik ke pusat-pusat pertanian menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasokan makanan di Indonesia, yang semakin menghadapi tantangan dari perubahan iklim dan meningkatnya populasi.
Distribusi Pangan yang Efisien
Salah satu masalah utama dalam ketahanan pangan di Indonesia adalah sistem distribusi yang belum efisien. CIPS menekankan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, pelabuhan, dan jaringan logistik, harus mendukung distribusi pangan dari daerah produksi ke daerah konsumen. Dengan memperbaiki jalur distribusi, harga pangan bisa lebih stabil dan pasokan lebih terjamin di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.
Pemanfaatan Teknologi untuk Pertanian
Selain itu, CIPS juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembangunan infrastruktur pertanian. Smart farming, penggunaan sensor untuk pengelolaan air dan tanah, serta digitalisasi rantai pasok dapat membantu petani mengoptimalkan produksi sekaligus mengurangi pemborosan. Teknologi ini juga dapat memprediksi pola cuaca dan perubahan lingkungan yang bisa memengaruhi hasil panen.
Langkah Pemerintah dan Sektor Swasta
CIPS mengapresiasi upaya pemerintah yang telah mengalokasikan anggaran signifikan untuk pembangunan infrastruktur. Namun, CIPS juga mengingatkan bahwa kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga internasional sangat penting agar investasi infrastruktur bisa tepat sasaran, khususnya dalam mengatasi masalah ketahanan pangan. Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan di masa depan.