Jumlah korban jiwa akibat runtuhnya atap di sebuah kelab malam ternama di Republik Dominika terus mengalami peningkatan. Hingga Kamis, kantor Presiden Luis Abinader mengonfirmasi bahwa total korban tewas telah mencapai 184 orang. Tragedi memilukan ini terjadi di kelab malam Jet Set yang terletak di Santo Domingo, ibu kota negara tersebut, pada Senin dini hari, saat tempat hiburan itu dipenuhi pengunjung. Direktur Pusat Operasi Darurat, Juan Manuel Mendez, sebelumnya melaporkan angka korban tewas sebanyak 124 jiwa pada Rabu, namun jumlah tersebut meningkat seiring dengan proses evakuasi yang masih berlangsung. Dalam keterangan resminya, pemerintah menyatakan bahwa sebanyak 155 orang saat ini sedang menjalani perawatan di berbagai rumah sakit. Upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan dengan melibatkan lebih dari 300 personel pemadam kebakaran yang bekerja tanpa henti di lokasi kejadian. Menanggapi bencana ini, Presiden Abinader segera menandatangani dekrit yang menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan bagi para korban. Suasana duka menyelimuti seluruh negeri, sementara keluarga korban dan masyarakat luas masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Pemerintah juga tengah melakukan investigasi guna memastikan tanggung jawab dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang. Tragedi ini menjadi salah satu insiden paling mematikan dalam sejarah tempat hiburan di wilayah Karibia tersebut.