Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengonfirmasi bahwa kecelakaan bus yang membawa 20 jamaah umrah asal Indonesia di jalur Madinah-Makkah bukan merupakan kecelakaan tunggal. Konsul Jenderal Yusron Ambary mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi akibat sebuah mobil jip yang tiba-tiba menyalip bus, sehingga tabrakan tidak terhindarkan. Benturan keras menyebabkan kedua kendaraan keluar jalur sebelum akhirnya terbakar habis di pinggir jalan. Enam WNI dari rombongan umrah dilaporkan meninggal dunia, sementara tiga korban lain yang merupakan WN Pakistan dan Bangladesh turut menjadi korban jiwa.

Hingga kini, otoritas Kerajaan Arab Saudi masih menyelidiki secara mendalam penyebab pasti kecelakaan ini, termasuk menentukan tingkat kesalahan dari kendaraan yang terlibat. KJRI Jeddah menyatakan bahwa proses administrasi terkait insiden ini masih menunggu hasil investigasi resmi. Dari total 14 jamaah yang selamat, tiga di antaranya mengalami luka serius seperti luka bakar dan patah tulang, sehingga masih menjalani perawatan intensif. Sementara 11 jamaah lainnya telah melanjutkan ibadah umrah sesuai jadwal setelah menyelesaikan agenda mereka di Madinah.

KJRI terus berkoordinasi dengan penyelenggara tur umrah dan pihak muassasah setempat untuk memastikan kondisi para jamaah yang selamat. Perhatian penuh juga diberikan kepada korban yang masih dirawat, termasuk memantau proses administrasi pemulangan jenazah ke tanah air bagi yang meninggal dunia. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan ibadah, terutama di jalur yang padat dan rawan kecelakaan.