Prabowo Kucurkan Rp 70 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Desa di 2025
Lombok Barat – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 70 triliun untuk pembangunan infrastruktur desa pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, dalam sebuah acara di Lombok Barat pada Jumat (27/12/2024).
“Pemerintah Prabowo akan mengalokasikan Rp 70 triliun untuk infrastruktur desa,” ujar Fahri Hamzah.
Selain itu, Prabowo juga menganggarkan dana sebesar Rp 70 triliun untuk program makan siang bergizi yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat.
“Rp 70 triliun juga akan dialokasikan untuk program makan siang bergizi. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat ketahanan pangan kita dan meningkatkan gizi masyarakat,” jelas Fahri.
Fahri menekankan pentingnya memulai program swasembada papan dari desa, dengan fokus pada pembangunan rumah layak huni dan sanitasi dasar untuk masyarakat.
“Saya menerima laporan bahwa banyak rumah tidak memiliki sanitasi yang memadai. Bagaimana masyarakat bisa sehat jika mereka tidak memiliki sanitasi yang baik? Ini akan menjadi prioritas untuk diperbaiki,” tegasnya.
Fahri juga menjelaskan bahwa pemerintahan Prabowo yang baru berjalan selama dua bulan tujuh hari berkomitmen untuk menggunakan seluruh anggaran demi kepentingan masyarakat, mengikuti ide-ide dari pemerintah daerah dan kontraktor.
“Jika ada ide dan gagasan yang baik, sampaikan kepada kami. Dana tersedia, jadi jangan khawatir. Ide-ide besar sangat penting agar kita tidak tertinggal dari negara lain,” ujarnya.
Fahri menyoroti pentingnya menjaga lahan pertanian dan menghindari alih fungsi sawah menjadi perumahan, yang bisa mengancam masa depan bangsa.
“Kita perlu mencari cara lain. Membangun rumah di daerah pegunungan yang indah adalah salah satu solusi,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada negara asing yang siap membantu Indonesia membangun tujuh juta rumah dengan standar yang lebih tinggi.
“Mereka siap membantu, tetapi kita harus memiliki ide dan inovasi yang hebat. Apalagi di Mataram dan Lombok Barat, ide-ide besar sangat penting untuk menarik kembali orang ke daerah ini,” ujar Fahri.
Fahri mengajak asosiasi pengembang perumahan di Lombok Barat dan Kota Mataram untuk berkolaborasi dengan lembaga riset dalam menata kawasan kumuh.
“Tolong lakukan riset dan ciptakan inovasi. Tidak ada artinya menjadi pengembang kelas premium jika tidak memiliki ide. Kita harus memastikan pemenuhan rumah masa depan bangsa Indonesia lebih rapi, tertata, lebih sehat, dan lebih manusiawi,” tegasnya.
Fahri juga menantang para pengembang untuk menciptakan solusi kreatif. “Jika tidak ada ide yang baik, untuk apa saya melayani yang biasa-biasa saja? Saya tantang para pengembang untuk menghasilkan ide-ide yang baik. Dananya ada,” tandasnya.