PLN Optimalkan Pemanfaatan FABA untuk Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan fly ash dan bottom ash (FABA), yaitu limbah pembakaran batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), sebagai bahan baku yang memiliki nilai ekonomi. Selain membantu mengurangi dampak lingkungan, PLN juga telah mengubah FABA menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, dengan memberi manfaat kepada lebih dari 200 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta komunitas di sekitar PLTU. Salah satu contoh konkret dari upaya ini terdapat di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana PLN turut menyediakan infrastruktur berbahan dasar FABA, seperti jalan setapak, tandon air, tempat cuci tangan, dan panggung untuk kegiatan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur berbahan FABA ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang meningkatkan produktivitas dan mendukung usaha lokal. Kepala Desa Tanah Merah, Lazarus Dillak, mengapresiasi inisiatif PLN dan berharap bahwa bantuan tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan kesempatan usaha.
PLN terus berinovasi dalam memanfaatkan FABA di berbagai sektor. Pada 2024, sebanyak 3,4 juta ton FABA telah dimanfaatkan oleh 47 PLTU di Indonesia. Beberapa sektor utama yang memanfaatkan FABA termasuk pengaplikasian untuk pengerasan jalan, substitusi semen, bahan baku beton, serta material untuk proyek infrastruktur strategis nasional seperti jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) dan jembatan Pulau Balang di Kalimantan. FABA juga digunakan di sektor pertambangan untuk mengurangi risiko pembentukan air asam tambang.
Selain manfaat ekonomi, pemanfaatan FABA berperan dalam pelestarian lingkungan. Penggunaan FABA untuk semen dan beton telah mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 325.021 ton CO2e. Beberapa perusahaan semen besar seperti Semen Indonesia dan Semen Padang telah bekerja sama dengan PLN dalam mengolah FABA. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pemanfaatan FABA sesuai dengan prinsip keberlanjutan PLN dan dapat membuka peluang ekonomi serta menciptakan lapangan kerja di sekitar PLTU. PLN berkeyakinan bahwa dengan dukungan inovasi dan regulasi yang tepat, pemanfaatan FABA akan terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan.