Pada tanggal 20 Oktober 2024, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan pernyataan resmi mengenai pencapaian perluasan akses pendidikan selama sepuluh tahun terakhir. Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh berbagai media, Menteri Pendidikan menegaskan bahwa upaya pemerintah telah berhasil meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan kurang terlayani.

Menurut data yang disampaikan, jumlah sekolah yang dibangun di daerah terpencil meningkat signifikan, dengan lebih dari 5.000 sekolah baru didirikan selama periode tersebut. Selain itu, partisipasi siswa di jenjang pendidikan dasar juga mengalami peningkatan, dengan angka enrolmen mencapai 95%. Kemendikbud mencatat bahwa berbagai program bantuan, seperti Beasiswa Pendidikan Indonesia, telah membantu mengurangi kesenjangan pendidikan.

Kemendikbud telah meluncurkan sejumlah program inovatif untuk meningkatkan akses pendidikan, seperti program Sekolah Penggerak dan teknologi pembelajaran daring. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang beragam, diharapkan siswa dari latar belakang berbeda dapat belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Menteri juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam mencapai tujuan ini.

Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, Menteri Pendidikan mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk kualitas pendidikan di daerah terpencil dan kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Oleh karena itu, Kemendikbud berkomitmen untuk terus meningkatkan program-program yang ada dan berinvestasi dalam pelatihan guru serta infrastruktur pendidikan.

Dengan fokus pada perluasan akses pendidikan, Kemendikbud menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa semua anak di Indonesia, tanpa terkecuali, mendapatkan pendidikan yang layak. Langkah-langkah yang diambil dalam sepuluh tahun terakhir diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk masa depan pendidikan di tanah air.