Pemilik Warung di Deli Serdang Terkejut Usai Dugaan Perusakan oleh Oknum TNI

Seorang ibu bernama Safrida mengungkapkan trauma mendalam yang dialaminya usai terjadi perusakan warung di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Rabu (29/1/2025). Menurutnya, sejumlah prajurit TNI dari Resimen Arhanud-2/SSM diduga terlibat dalam kerusakan tersebut, yang menimpa warung miliknya. Safrida, 45 tahun, menceritakan peristiwa itu dengan nada khawatir.

Ia menjelaskan bahwa saat itu ia sedang memasak di dapur warung ketika mendengar suara keributan yang kemudian berubah menjadi perkelahian di luar warung. Meski terkejut, ia memilih untuk tidak ikut campur dan melanjutkan kegiatannya. Namun, tak lama kemudian sekelompok prajurit TNI muncul secara tiba-tiba dan langsung merusak warung tersebut. Dalam keterkejutan, saya segera bertanya, “Ada apa, Pak?”

o3-mini tetapi mereka menyuruh kami untuk diam dan tidak bereaksi,” ungkap Safrida.

Setelah suasana mulai tenang, Safrida dengan berani memeriksa kondisi warungnya. Betapa hancurnya pandangannya ketika melihat perabot dan peralatan elektronik berserakan dan rusak. “Semua barang saya hancur, pakaian pun berserakan. Saya sangat trauma melihat keadaan ini,” tambahnya. Warung tersebut merupakan sumber penghidupan utama bagi dirinya dan dua anaknya, sehingga peristiwa ini sangat merugikannya.

Dalam mediasi yang dilakukan pada Kamis (30/1/2025) di Kantor Pemerintah Desa Durin Simbelang, Safrida meminta agar pihak Resimen Arhanud-2/SSM bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya. Sementara itu, Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, memberikan tanggapan atas insiden tersebut dan memastikan bahwa pihaknya akan menanggung ganti rugi atas kerusakan yang terjadi.

Dody menjelaskan bahwa insiden bermula ketika seorang prajurit bernama Praka Darma Saputra Lubis terluka akibat pengeroyokan oleh sekelompok pemuda. Kejadian itu terjadi saat Praka Darma sedang melintas di Jalan GBKP, Dusun Lau Gelunggung, sekitar pukul 10.00 WIB. Ia mengeluhkan suara bising motor trail yang digeber oleh pemuda-pemuda tersebut. Setelah terjadi pertengkaran lisan, tiga pemuda beserta puluhan temannya kemudian melakukan pengeroyokan terhadapnya.

“Karena jumlah yang tidak seimbang dan luka yang dideritanya akibat pukulan kayu, Praka Darma akhirnya melarikan diri ke kebun sawit dan bersembunyi,” jelas Dody. Tak lama kemudian, Praka Darma menghubungi rekan-rekannya melalui grup WhatsApp anggota Resimen Arhanud, sehingga puluhan prajurit datang ke lokasi. Situasi tersebut akhirnya berujung pada kerusakan terhadap tiga sepeda motor dan satu mobil.

Dody menegaskan bahwa keadaan di lokasi kini sudah kondusif dan persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Meski demikian, Safrida tetap berharap agar kerugian yang dideritanya segera mendapatkan penggantian sesuai dengan janji dari pihak TNI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *