Paramount Land Percepat Pengembangan Infrastruktur untuk Dongkrak Properti
Perkembangan sebuah kota tidak terlepas dari peran infrastruktur yang memadai. Keberadaan jalan dan fasilitas transportasi akan mempermudah mobilitas warga yang tinggal di dalamnya. Direktur Paramount Land, Norman Daulay, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi elemen utama dalam pembangunan township. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan boulevard yang menghubungkan bagian selatan dan utara kawasan Paramount Petals di Tangerang, serta membangun sistem drainase untuk mendukung lingkungan yang lebih baik.
Menurut Norman, kunci utama dalam menciptakan kota mandiri atau township yang sukses adalah dengan memastikan infrastruktur yang kokoh dan berkelanjutan. Bahkan, meskipun Gading Serpong sudah berkembang pesat, Paramount Land tetap berupaya meningkatkan fasilitas infrastruktur untuk kenyamanan masyarakat. Selain itu, perusahaan juga tengah membangun akses pintu tol guna mempercepat perjalanan. Sebagai tambahan, akan dibangun jalan layang berbentuk S yang melintasi jalan tol untuk mengoptimalkan konektivitas.
Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi, menambahkan bahwa keberadaan infrastruktur yang baik, terutama akses transportasi yang memadai, dapat meningkatkan nilai properti dan harga tanah. Ia mencontohkan bahwa saat Tol Serpong-Balaraja baru mencapai AEON Mall, harga tanah di sekitarnya meningkat sekitar 12 persen. Fenomena serupa juga terjadi di Depok, di mana harga tanah melonjak seiring dengan peningkatan akses transportasi. Nawawi yakin bahwa pengembangan infrastruktur akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kawasan yang mereka kembangkan.
Untuk meningkatkan layanan transportasi, Paramount Land juga tengah menyiapkan bus raya terpadu yang akan melayani area Gading Serpong dan Paramount Petals. Rencana ini juga mencakup kemungkinan integrasi dengan stasiun kereta api terdekat. Nawawi mengakui bahwa tantangan utama dalam proyek ini adalah pengadaan awal kendaraan. Oleh karena itu, Paramount Land berencana menggandeng pihak ketiga yang lebih berpengalaman dalam mengelola transportasi massal.