Pangdam VI Mulawarman Selidiki Dugaan Penyerangan Polres Tarakan oleh Oknum TNI
Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugraha, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah memeriksa sejumlah prajurit yang diduga terlibat dalam insiden penyerangan Markas Kepolisian Resor (Polres) Tarakan, Kalimantan Utara.
“Memang benar kami mendapat informasi terkait insiden antara oknum anggota TNI dan Polri di Tarakan. Namun, saat ini semuanya masih dalam tahap pemeriksaan,” ujar Pangdam melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman, Kolonel (Kav) Kristiyanto, dalam keterangan resmi di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa.
Menurut Kristiyanto, Pangdam telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara, Inspektur Jenderal Polisi Hary Sudwijanto, serta Komandan Korem 091/Maharajalila, Brigadir Jenderal TNI Adek Chandra Kurniawan, untuk menyelesaikan kasus ini. Beberapa prajurit TNI yang diduga terlibat telah dipanggil dan diperiksa oleh Subdetasemen Polisi Militer (Subdenpom) di Tarakan.
Kapendam belum dapat memaparkan secara rinci motif di balik penyerangan tersebut karena proses penyelidikan masih berlangsung. Namun, ia menduga kejadian ini berhubungan dengan kesalahpahaman yang pernah terjadi sebelumnya.
“Saat ini, kami belum mengetahui motif pastinya karena masih dalam tahap penyelidikan. Tetapi kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman di masa lalu,” jelasnya.
Kodam VI/Mulawarman bersama Kodim Tarakan kini berkoordinasi dengan Polres Tarakan dan Polda Kaltara untuk mengusut tuntas kejadian ini. Tim gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti guna mengidentifikasi pelaku serta mengungkap motif penyerangan.
Insiden ini sempat terekam dalam video warga yang kemudian viral di media sosial, termasuk di grup WhatsApp. Dalam rekaman tersebut, terlihat momen mencekam saat sekelompok orang menyerang markas polisi dan melakukan perusakan.
Peristiwa yang terjadi pada Senin malam (24/2) sekitar pukul 23.00 WITA itu mengakibatkan lima personel kepolisian mengalami luka-luka, sementara sejumlah fasilitas kantor Polres Tarakan mengalami kerusakan.