Masa Depan Dua Proyek Tol Terpanjang: Apakah Lanjut di Era Prabowo?
Dua proyek jalan tol besar, Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) di Jawa Barat, tidak lagi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, kedua proyek ini termasuk dalam daftar PSN pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perubahan Kebijakan PSN di Pemerintahan Baru
Pemerintahan Presiden Prabowo telah menetapkan 77 proyek strategis nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dari jumlah tersebut, hanya ada empat proyek jalan tol yang masuk dalam daftar PSN baru. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, yang memasukkan lebih dari 30 proyek jalan tol ke dalam daftar PSN.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait status kedua proyek tersebut. Pemerintah masih melakukan sinkronisasi antara proyek PSN di RPJMN 2025-2029 dengan daftar proyek yang sebelumnya dikelola oleh Kemenko Perekonomian dan Sekretariat Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Saat ini belum ada keputusan untuk mencabut PSN lama, namun kami masih melakukan sinkronisasi. Ada proyek yang masuk dalam RPJMN, sementara ada yang masih berada di bawah Kemenko Perekonomian,” ujar Zainal saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).
Nasib Tol Getaci dan Gilimanuk-Mengwi Masih Menggantung
Zainal menambahkan bahwa keputusan akhir mengenai kelanjutan proyek PSN lama, termasuk Tol Getaci dan Gilimanuk-Mengwi, berada di tangan Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenko Perekonomian. Jika regulasi mendukung dan keputusan sudah dibuat, maka proyek ini akan dilanjutkan. Namun, jika keputusan masih belum jelas, maka pemerintah akan menunggu perkembangan lebih lanjut.
Selain itu, proyek ini sebelumnya mengalami kendala pada tahap lelang, karena beberapa pemrakarsa mundur. Hal ini menyebabkan pemerintah harus melakukan lelang ulang beberapa kali. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai pemenang lelang proyek tersebut.
Untuk Tol Gilimanuk-Mengwi, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sempat menyatakan bahwa proses lelang proyek ini ditunda sementara hingga adanya keputusan lebih lanjut. Penundaan ini juga terjadi seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
Evaluasi dan Tantangan Pendanaan
Pemerintah sedang melakukan evaluasi ulang terhadap proyek-proyek yang membutuhkan dukungan dana besar. Tol Gilimanuk-Mengwi dan Getaci merupakan proyek dengan anggaran besar, sehingga perlu pertimbangan matang sebelum dilanjutkan.
Sebagai informasi, proyek Tol Getaci sebelumnya direncanakan menjadi tol terpanjang di Indonesia dengan total panjang 206,65 km dan anggaran mencapai Rp 56,2 triliun. Namun, karena kendala dalam proses lelang, pemerintah akhirnya memangkas prioritas pembangunan menjadi hanya 108 km hingga Ciamis, dengan anggaran Rp 37,64 triliun. Belakangan, muncul wacana untuk memangkas lagi proyek ini hingga hanya mencapai Tasikmalaya.
Sementara itu, Tol Gilimanuk-Mengwi dirancang sebagai jalan tol terpanjang di Bali, dengan total panjang 96,68 km. Proyek ini akan melintasi tiga kabupaten, 13 kecamatan, dan 58 desa. Rencana pembangunan tol ini dibagi menjadi tiga seksi:
✅ Seksi 1: Gilimanuk–Pekutatan (53,6 km)
✅ Seksi 2: Pekutatan–Soka (24,3 km)
✅ Seksi 3: Soka–Mengwi (18,9 km)
Namun, proyek ini menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan karena belum ada investor yang bersedia menanamkan modal. Beberapa kali proses lelang yang dilakukan juga gagal mendapatkan peminat, sehingga proyek ini dikhawatirkan akan mengalami kemacetan atau bahkan mangkrak.
Kesimpulan: Menanti Keputusan Pemerintah
Nasib Tol Gilimanuk-Mengwi dan Getaci kini masih berada dalam tahap evaluasi. Pemerintah masih mempertimbangkan aspek anggaran, kelayakan investasi, dan prioritas pembangunan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Jika akhirnya kedua proyek ini tetap dijalankan, maka pemerintah perlu memastikan sumber pendanaan yang jelas dan strategi lelang yang lebih menarik bagi investor. Namun, jika proyek ini tidak menjadi prioritas dalam PSN era Prabowo, besar kemungkinan pembangunannya akan tertunda lebih lama atau bahkan dibatalkan.
Bagi masyarakat di Bali dan Jawa Barat yang berharap pada proyek ini, keputusan pemerintah dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan masa depan infrastruktur dan konektivitas di kedua wilayah tersebut. 🚧🚗