Kementerian PU Siapkan Strategi Efisien untuk Proyek Infrastruktur 2025, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta, 12 Januari 2025 – Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam pembangunan infrastruktur sebagai pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Fokus ini menjadi bahasan utama dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2025 yang berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, dan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam rapat, Menko AHY menegaskan pentingnya efisiensi dalam pembangunan infrastruktur agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Setiap proyek pembangunan wajib dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan mampu memberikan manfaat nyata yang positif. Dengan cara ini, infrastruktur tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menciptakan pemerataan kesejahteraan,” ungkap AHY.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa rencana kerja 2025 Kementerian PU dirancang untuk memperkuat posisi infrastruktur sebagai motor penggerak perekonomian nasional. “Kami tidak hanya berbicara tentang investasi fisik, tetapi juga bagaimana infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat daya saing ekonomi,” tambah Dody.
Prioritas Utama Pembangunan 2025
Dalam rapat tersebut, berbagai target ambisius untuk tahun 2025 dicanangkan, meliputi:
- Sumber Daya Air: Meningkatkan kapasitas tampungan air menjadi 59,67 m³/kapita/tahun serta efisiensi pemanfaatan irigasi hingga 0,34 USD/m³.
- Transportasi: Memangkas waktu tempuh jalan nasional menjadi 1,9 jam per 100 km.
- Pelayanan Dasar: Menyediakan akses sanitasi aman untuk 12,5% rumah tangga, meningkatkan pengolahan sampah hingga 24%, serta memperluas akses air siap minum di perkotaan hingga 39,2%.
Proyek Strategis Infrastruktur
1. Sektor Sumber Daya Air
- Pembangunan 16 bendungan baru untuk mendukung kebutuhan irigasi dan air baku.
- Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 45.000 hektare.
- Pembangunan bangunan pengendali banjir sepanjang 40 km.
2. Sektor Bina Marga
- Pembangunan 139 km jalan nasional, 5.510 meter jembatan, serta 336 meter flyover/underpass.
- Pembangunan jalan tol sepanjang 20,52 km.
3. Sektor Cipta Karya
- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru di 20 kabupaten/kota.
- Fasilitas sanitasi berbasis masyarakat untuk 30.800 rumah tangga.
4. Sektor Prasarana Strategis
- Fasilitas Pendidikan Terintegrasi (PHTC) untuk 33 provinsi.
- Renovasi pasar tradisional di 5 lokasi dan perguruan tinggi di 9 kabupaten/kota.
Dukungan terhadap RPJMN dan RPJPN
Strategi pembangunan ini merupakan pijakan awal untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Program ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan sesuai misi Asta Cita.
Dengan pendekatan yang terencana dan terarah, pemerintah berharap pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mendorong daya saing Indonesia di tingkat global. Rapat ini juga dihadiri oleh pejabat tinggi dari Kementerian PU, menandai komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.