Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tindak Cepat Kebakaran Kapal Perikanan Di Tegal

Pada tanggal 28 Desember 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia menunjukkan respons cepat terhadap insiden kebakaran yang melanda 24 kapal perikanan di pelabuhan PT Pelindo Tegal Barat. Kebakaran yang terjadi pada dini hari itu menghanguskan berbagai jenis kapal, termasuk kapal cumi dan kapal jaring tarik berkantong. Tindakan cepat KKP dalam menangani situasi ini mencerminkan komitmen mereka untuk menjaga keselamatan dan keamanan sektor perikanan.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat dini hari ini menimbulkan kerugian material yang signifikan, namun tidak ada korban jiwa dilaporkan. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut dan menekankan pentingnya menjaga standar operasional prosedur (SOP) keamanan di pelabuhan. Penanganan yang cepat dan efektif menjadi kunci untuk meminimalisir dampak dari kejadian serupa di masa depan.

Setelah insiden, KKP segera melakukan koordinasi dengan pemilik kapal yang terdampak untuk memberikan dukungan dan membantu proses pemulihan. Lotharia Latif mengungkapkan bahwa pihaknya siap memberikan prioritas dalam proses perizinan usaha perikanan tangkap bagi para pelaku usaha yang kapalnya terbakar. Ini menunjukkan bahwa KKP berkomitmen untuk membantu para nelayan agar dapat segera kembali beroperasi.

Dalam konteks jangka panjang, Latif juga menekankan pentingnya pengembangan pelabuhan perikanan di Tegal. Sejak tahun 2021, PP Tegalsari telah masuk dalam rencana pengembangan master plan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan. Dengan penambahan unit kapal perikanan setiap tahunnya, pengembangan ini diharapkan dapat menciptakan pelabuhan yang lebih modern dan aman bagi para nelayan.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menambahkan bahwa pengembangan pelabuhan ini juga sejalan dengan program prioritas nasional. Dengan dukungan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB), KKP berencana untuk menerapkan mekanisme Integrated Fishing Ports and International Fish Markets (IFP-IFM) Phase-II. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam penangkapan ikan terukur berbasis kuota.

Respons cepat KKP terhadap insiden kebakaran kapal perikanan di Tegal menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menjaga keamanan sektor perikanan. Dengan upaya pemulihan yang terkoordinasi dan rencana pengembangan infrastruktur pelabuhan, diharapkan industri perikanan dapat pulih dengan cepat dan berkelanjutan. Semua pihak kini harus bersatu untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan sektor perikanan Indonesia ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *