Pada Sabtu pagi (8/2/2025), sebuah insiden tragis terjadi di Proyek Pembangunan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah. Sebuah lift crane yang digunakan untuk mengangkut pekerja dan material dari lantai dasar menuju lantai lima terjatuh bebas dari ketinggian 12 meter. Kejadian ini mengakibatkan empat pekerja meninggal dunia dan sembilan lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius, dengan beberapa di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyampaikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian. Polisi berkomitmen untuk mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan tersebut, yang saat ini sedang diselidiki lebih lanjut. Proses ini melibatkan analisis terhadap berbagai faktor yang mungkin berkontribusi, termasuk kelalaian operasional, masalah teknis pada crane, atau potensi kesalahan manusia lainnya.

Saat ditanya apakah penyelidikan sudah mengarah pada penetapan tersangka, AKBP Wawan menegaskan bahwa saat ini belum ada kesimpulan yang diambil. “Kami masih dalam tahap penyelidikan. Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera memberikan informasi kepada masyarakat,” ujar Kapolres.

Kecelakaan ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai standar keselamatan kerja di proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Pihak berwenang bertekad untuk mengungkap fakta yang ada, sekaligus memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan diterapkan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Diharapkan, perbaikan dalam protokol keselamatan dapat terlaksana demi melindungi keselamatan para pekerja yang terlibat dalam proyek pembangunan.