Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris, Investasi Terbesar untuk Pertanian dan Energi
Jakarta – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat, yang menjadi bendungan termahal di Indonesia dengan anggaran mencapai Rp 3,5 triliun. Proyek ini dimulai sejak tahun 2016 dan kini memiliki kapasitas genangan seluas 243 hektare, mampu menampung hingga 81 juta meter kubik air.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengungkapkan bahwa Bendungan Leuwikeris adalah proyek dengan biaya tertinggi dari 44 bendungan yang telah diresmikan. “Biasanya biaya bendungan berkisar antara Rp 800 miliar hingga Rp 1,5 triliun. Namun, Bendungan Leuwikeris memiliki dampak yang jauh lebih besar,” ujar Jokowi saat peresmian, yang juga mencakup modernisasi dan rehabilitasi daerah irigasi Menganti di Kabupaten Tasikmalaya.
Manfaat bendungan ini diharapkan dapat dirasakan oleh para petani dan masyarakat luas. Bendungan ini akan menyediakan air baku untuk irigasi, mengendalikan banjir, serta berkontribusi pada pembangkit listrik. Jokowi mencatat bahwa bendungan ini dapat mengairi lahan pertanian seluas 11.200 hektare, memberikan dampak signifikan bagi ketahanan pangan.
“Air adalah sumber kehidupan, dan jika tidak dikelola dengan baik, ia bisa menjadi bencana. Setiap tetes air sangat berharga,” tegas Jokowi, menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air.
Selain meresmikan bendungan, Jokowi juga meresmikan 16 jembatan pengganti Jembatan Callender Hamilton dan pembangunan Jembatan Ciloseh di Kota Tasikmalaya. Total panjang jembatan yang diresmikan mencapai 1.030 meter, dengan biaya investasi sebesar Rp 1,9 triliun.
Di samping itu, 22 ruas jalan yang dibangun melalui Instruksi Presiden (Inpres) telah selesai, sepanjang 121 kilometer, dengan total anggaran sebesar Rp 521 miliar. Jembatan Ciloseh di Kota Tasikmalaya menghabiskan biaya Rp 112 miliar.
Dengan langkah-langkah ini, Jokowi berharap infrastruktur yang lebih baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.