Insiden Percikan Api di Trigana Air: KNKT Lakukan Investigasi Evakuasi Darurat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan penyelidikan terkait insiden evakuasi penumpang pesawat Boeing 737-500 milik Trigana Air di Papua.
Diketahui bahwa pesawat dengan nomor penerbangan IL237 ini membawa 121 orang penumpang dan sempat mengeluarkan percikan api saat hendak lepas landas menuju Wamena. Insiden tersebut membuat para penumpang panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan membuka pintu darurat untuk evakuasi.
Menurut Tenaga Ahli Penerbangan KNKT di Papua, Norbert Tunyanan, yang diwawancarai di Sentani pada Jumat (8/11/2024), pihaknya telah mengumpulkan berbagai data penting terkait evakuasi darurat tersebut. “Investigasi ini kami lakukan untuk memahami lebih jauh potensi cedera yang mungkin dialami penumpang selama proses evakuasi berlangsung,” jelas Norbert. KNKT akan segera merilis hasil investigasi setelah proses penyelidikan selesai.
Area Manager Trigana Air di Papua, Irwan Rochendi, menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Selasa (5/11/2024) sekitar pukul 11.20 WIT. Saat itu, beberapa penumpang melihat adanya percikan api di bagian bawah pesawat, yang memicu kepanikan. Tanpa menunggu instruksi kru, penumpang langsung membuka pintu darurat untuk segera keluar dari pesawat.
“Mungkin karena ketakutan, mereka langsung mengambil tindakan dengan membuka pintu darurat untuk menyelamatkan diri,” kata Irwan Rochendi.
Akibat insiden ini, empat orang mengalami cedera ringan. Meski demikian, PT Trigana Air memastikan bahwa layanan penerbangan rute Sentani-Wamena tetap berjalan normal dan tidak terganggu.
Irwan juga menambahkan bahwa Trigana Air memiliki lima unit pesawat Boeing yang beroperasi di wilayah Papua. Dua di antaranya merupakan pesawat penumpang, termasuk pesawat yang mengalami insiden ini. Trigana Air berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang di setiap rute penerbangannya.
KNKT akan memantau seluruh aspek dalam proses evakuasi untuk menentukan apakah ada protokol keamanan yang perlu ditingkatkan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.