Dua Penumpang Selamat Dari Insiden Pesawat Jeju Air Di Muan, Korban Tewas Meningkat

Pada tanggal 30 Desember 2024, berita tragis datang dari Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, di mana pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat. Dalam insiden tersebut, dua penumpang berhasil diselamatkan, namun jumlah korban tewas dilaporkan meningkat menjadi 179 orang. Kecelakaan ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.

Kecelakaan terjadi pada pagi hari tanggal 29 Desember 2024, ketika pesawat Boeing 737-800 yang membawa 175 penumpang dan enam awak pesawat itu tergelincir dari landasan pacu setelah mengalami kegagalan pada roda pendaratan. Pesawat tersebut baru saja tiba dari Bangkok, Thailand, dan saat mendarat, roda pendaratan depan tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan pesawat menabrak pagar penghalang dan terbakar. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 09.03 waktu setempat.

Setelah insiden tersebut, tim penyelamat segera dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi penumpang yang terjebak di dalam pesawat. Dari laporan yang diterima, dua orang ditemukan selamat di bagian ekor pesawat. Proses penyelamatan berlangsung dengan cepat meskipun kondisi pesawat yang hampir hancur akibat kebakaran. Tim pemadam kebakaran dan petugas darurat bekerja keras untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terjebak di reruntuhan.

Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini. Menurut informasi awal, kemungkinan besar kecelakaan disebabkan oleh tabrakan dengan burung saat mendekati landasan pacu, yang mengakibatkan kerusakan pada roda pendaratan. Kementerian Perhubungan Korea Selatan telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melakukan audit menyeluruh terhadap prosedur keselamatan penerbangan.

Kecelakaan ini telah menimbulkan kepanikan dan kesedihan mendalam di kalangan keluarga korban serta masyarakat luas. Banyak orang berkumpul di Bandara Muan untuk menunggu kabar mengenai keluarga mereka yang berada di dalam pesawat. CEO Jeju Air telah meminta maaf atas insiden ini dan berjanji untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat Jeju Air, tragedi ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam penerbangan. Semua pihak kini berharap agar investigasi dapat memberikan jawaban yang jelas mengenai insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Kesadaran akan pentingnya prosedur keselamatan penerbangan harus terus ditingkatkan untuk melindungi nyawa penumpang dan awak pesawat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *