Anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Muzli M Nur, menegaskan bahwa infrastruktur jalan yang memadai memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di provinsi tersebut. Oleh karena itu, ia mendesak agar ruas jalan strategis yang vital bagi masyarakat dapat dimasukkan dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumbar 2025-2045.

Salah satu akses transportasi yang menjadi sorotan adalah ruas jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo di Kabupaten Pasaman. Jalan ini merupakan bagian dari jaringan jalan strategis provinsi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di tiga nagari, yakni Nagari Tapus, Nagari Muaro Sungai Lolo, dan Nagari Rabi Jonggor. Penduduk di wilayah tersebut mayoritas bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan, sehingga akses jalan yang baik akan memperlancar distribusi hasil bumi serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Saat ini, DPRD Sumbar tengah menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) RTRW 2025-2045, yang telah disepakati dalam sidang paripurna pada Senin (17/3). Namun, dalam dokumen tersebut, ruas jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo ternyata tidak masuk dalam daftar jalan kolektor primer dua yang akan mendapatkan prioritas pembangunan.

Muzli M Nur menyoroti bahwa jika jalan ini tidak dicantumkan dalam RTRW Sumbar, maka pemerintah tidak dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan pemeliharaannya di masa mendatang. Padahal, keberadaan jalan tersebut sangat penting bagi akses pendidikan, kesehatan, serta mobilitas masyarakat. Sebelumnya, pada 2020, jalan ini sempat mendapatkan anggaran perbaikan, tetapi kelanjutannya tidak jelas karena belum terdaftar dalam RTRW terbaru.

Ia pun mendesak agar dalam tahap evaluasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ruas jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo dapat dimasukkan dalam RTRW Sumbar 2025-2045. Menurutnya, hal ini merupakan kepentingan masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, demi meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.