Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana, mengingat cuaca ekstrem yang memicu banjir dan angin kencang di wilayah tersebut. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi pada Sabtu malam (12/4) di Kecamatan Bojong Gede disebabkan oleh hujan lebat yang memperburuk keadaan dengan meluapnya Kali Pelayangan. Dua desa, yakni Desa Rawa Panjang dan Desa Pabuaran, terendam, dengan lebih dari 670 jiwa terdampak.

Meskipun banjir mulai surut pada hari Minggu (13/4) dan warga mulai membersihkan rumah mereka, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor tetap berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga. Selain itu, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang yang merusak rumah-rumah warga di lima kecamatan lainnya, yakni Cibinong, Caringin, Cigudeg, Ciomas, dan Tenjolaya, dengan 154 jiwa terdampak dan 42 unit rumah rusak.

Abdul Muhari menyatakan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi di Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan, terutama karena faktor musim pancaroba yang sedang berlangsung. BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk mempersiapkan sumber daya yang memadai dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Masyarakat juga diminta untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, dengan langkah evakuasi mandiri jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas.