Mengejutkan! Neta V Mobil Listrik Raih Skor Nol di Tes Keamanan ASEAN NCAP
Jakarta, 10 Desember 2024 – Mobil listrik Neta V baru saja menjalani uji tabrak yang diadakan oleh ASEAN NCAP (Program Penilaian Mobil Baru untuk Negara-Negara Asia Tenggara). Hasilnya, sayangnya, tidak memenuhi harapan. Neta V, yang dijual di berbagai negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Brunei, hanya memperoleh skor total 28,55 poin dan menjadi model pertama yang mendapatkan nilai nol bintang dalam uji tabrak berdasarkan protokol ASEAN NCAP 2021-2025.
Mobil ini, yang diproduksi oleh perusahaan asal Tiongkok, menawarkan sejumlah fitur keselamatan standar, seperti dua kantung udara, sistem pengingat sabuk pengaman untuk pengemudi, serta sistem pengereman anti-lock (ABS) dan kontrol stabilitas elektronik (ESC). Namun, meskipun memiliki fitur tersebut, Neta V gagal memenuhi standar keselamatan yang diharapkan selama pengujian.
Pada kategori Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP), Neta V hanya mendapatkan 7,89 poin dari total 40 poin yang dapat diraih. Hasil ini sangat mengecewakan, terutama pada uji tabrak offset depan, di mana mobil ini memperoleh skor nol. Pengujian menunjukkan perlindungan yang sangat minim terhadap bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah pengemudi, yang menunjukkan adanya kelemahan struktural pada bagian depan kendaraan.
Untuk uji tabrakan samping, Neta V memperoleh skor 6,31 poin dari maksimal 8,00 poin. Meskipun tidak ditemukan cedera serius pada bagian tubuh lainnya, boneka uji tabrak menunjukkan perlindungan yang masih terbatas pada bagian dada. Selain itu, mobil ini juga tidak dilengkapi dengan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan untuk mendapatkan poin pada kategori ini.
Pada kategori perlindungan penumpang anak (COP), Neta V menunjukkan kinerja yang lebih baik. Mobil ini berhasil melewati uji tabrak offset depan dan benturan samping dengan hasil memadai. Namun, ada masalah pada sistem pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun mobil ini sudah dilengkapi dengan ISOFIX dan top tether, pemasangan CRS tidak sepenuhnya kompatibel dengan mayoritas sistem yang direkomendasikan oleh ASEAN NCAP.
Lebih lanjut, Neta V tidak dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih seperti Autonomous Emergency Braking (AEB), Forward Collision Warning (FCW), Lane Keep Assist (LKA), dan Lane Departure Warning (LDW). Kehilangan teknologi-teknologi ini semakin memperburuk hasil keselamatan kendaraan secara keseluruhan.
ASEAN NCAP menekankan bahwa fitur keselamatan dasar seharusnya menjadi prioritas utama, terutama untuk mobil listrik yang kini semakin banyak diminati di pasar. ASEAN NCAP juga mengingatkan produsen kendaraan untuk selalu memastikan keselamatan sebagai fokus utama dalam pengembangan mobil mereka, guna mengurangi kecelakaan dan potensi korban di jalan raya.
“Uji tabrak ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua produsen kendaraan, terutama yang memproduksi mobil listrik, untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan. Keselamatan penumpang seharusnya menjadi faktor utama dalam setiap tahap desain dan produksi kendaraan,” ujar pihak ASEAN NCAP melalui siaran pers mereka.
Hasil uji tabrak Neta V ini menjadi pelajaran bagi produsen mobil listrik di Asia Tenggara agar tidak mengabaikan fitur keselamatan yang dapat melindungi pengemudi dan penumpang, terutama dalam situasi darurat.