7 Kalimat Berbahaya yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Mendidik Anak

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berhasil dalam hidup. Untuk mendukung perkembangan anak sesuai harapan, penting bagi orang tua untuk mengetahui beberapa ungkapan yang sebaiknya dihindari dalam mendidik mereka.

Sering kali, orang tua menerapkan pola asuh yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Namun, menurut para psikolog anak, ada sejumlah kalimat yang secara turun-temurun digunakan tetapi justru dapat berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak.

7 Kalimat yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Orang Tua

  1. “Biar aku saja yang mengerjakan” atau “Aku akan membantumu”
    Meskipun niatnya baik, terlalu sering membantu anak dapat mengurangi semangat juangnya. Sebaiknya, biarkan anak mencoba sendiri dan hanya membantu ketika mereka benar-benar membutuhkan.
  2. “Bagus sekali!” atau “Anak yang hebat!”
    Pujian yang terlalu umum bisa membuat anak lebih fokus pada penghargaan eksternal daripada kepuasan batin mereka sendiri. Sebagai gantinya, orang tua bisa mengatakan, “Kamu benar-benar berusaha keras!” untuk menekankan pentingnya proses daripada hasil.
  3. “Kamu sangat pintar.”
    Walaupun terdengar positif, pujian seperti ini bisa membuat anak merasa harus selalu membuktikan kecerdasannya. Akibatnya, mereka mungkin enggan menghadapi tantangan yang lebih sulit karena takut gagal.
  4. “Kamu pemalu/ceroboh/malas.”
    Memberikan label negatif pada anak dapat berdampak buruk pada kepercayaan diri mereka. Bahkan, anak bisa mulai percaya dan berperilaku sesuai dengan label tersebut. Sebaiknya, dorong mereka dengan cara yang lebih positif.
  5. “Aku tahu kamu tidak sengaja melakukannya.”
    Ketika anak melakukan kesalahan, penting untuk mengajarkan mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka, bukan sekadar membenarkan perilaku mereka.
  6. “Jangan buat aku berbalik arah sekarang!”
    Jika orang tua mengancam akan mengakhiri sebuah kegiatan atau perjalanan jika anak tidak berperilaku baik, pastikan ancaman itu benar-benar bisa dilakukan. Jangan mengucapkan sesuatu yang tidak akan ditindaklanjuti.
  7. “Kamu lebih baik daripada [anak lain].”
    Membandingkan anak dengan orang lain bisa menimbulkan tekanan yang tidak sehat. Sebaiknya, fokuslah pada perkembangan mereka sendiri tanpa menilai berdasarkan perbandingan dengan orang lain.

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh tantangan. Dengan menghindari kalimat-kalimat di atas, diharapkan anak dapat tumbuh dengan kepercayaan diri yang lebih baik serta memiliki pola pikir yang positif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *